Rabu, 23 Oktober 2013

JOKOWI Menyuruh Merazia Topeng Monyet, Pemilik diberi Rp1 juta


VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad memberantas topeng monyet di Jakarta mulai 2014. Monyet-monyet itu rencananya akan dibeli dan dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

Penertiban sudah mulai dilaksanakan di sejumlah wilayah Ibukota. Di Jakarta Utara, petugas menyita empat ekor monyet. Di Jakarta Timur, petugas mengamankan tiga ekor monyet yang biasa digunakan mengamen keliling kampung, untuk selanjutnya diserahkan ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) Ragunan, Jakarta Selatan.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, Muhammad Mikron, mengatakan selama dua hari ini pihaknya telah mengamankan empat ekor monyet dan langsung dibawa ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) Ragunan, Jakarta Selatan.

"Tadi kami mengamankan empat ekor monyet dan peralatan topeng monyet di Rawabadak Selatan," ujarnya.

Mikron menambahkan, pemilik monyet akan diberi ganti rugi sebesar Rp1 juta. Dana tersebut dimaksudkan sebagai stimulan agar mereka mencari pekerjaan lain. 

"Hari ini kami ambil hewannya dan rencananya besok para pemilik akan ditemui oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di Balaikota. Nanti di sana baru diberikan uangnya," kata dia.

Heri (30) pawang topeng monyet warga RT 06/09, Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, mengeluhkan besaran uang ganti rugi yang akan diberikan. Pasalnya, menurut dia, sebagai modal awal untuk membeli monyet dan peralatannya ia harus merogoh kocek sebesar Rp2,5 juta.

"Saya capek-capek ngumpulin duit untuk membeli monyet, masa cuma diganti Rp1 juta. Kalau sampai monyet saya diganti segitu, ya rugi lah," katanya.

Pria yang membeli monyet sejak tiga bulan itu, setiap hari mengamen topeng monyet bersama dua rekannya. Mereka biasa beroperasi di daerah Semper dan sekitarnya. Setiap beroperasi, mereka rata-rata bisa membawa pulang uang Rp70 ribu sehari.

Dede Taryono (28), warga RT 09/01, Kelurahan Rawabadak Selatan, mengaku pasrah monyetnya disita petugas. Namun, ia bingung harus mencari pekerjaan lain di Ibukota. Pria yang tak lulus SD ini mengakui bahwa keempat monyet yang ada di rumahnya itu merupakan titipan orang. Mereka sedang dalam proses pelatihan sebelum dikembalikan pada pemiliknya.

"Makanya saya juga bingung bilang sama yang punya kalau memang mau dikasih cuma Rp1 juta. Soalnya, harga pasaran monyet yang sudah mulai terlatih tapi belum pentas itu di kisaran Rp1,5 juta," ujarnya.

Selama ini Dede biasa menerima order melatih monyet. Setiap pelatihan berjalan selama delapan bulan, dan Dede biasa menerima honor Rp700 ribu. "Kalau mau cepat bisa lima bulan. Biayanya Rp1 juta untuk paket kilat," jelasnya.

Menurut Dede, di seputar Janykarta Utara masih ada sekitar 10 monyet yang aktif dioperasikan sebagai topeng monyet. Ia mengetahuinya karena dialah satu-satunya pelatih topeng monyet di Jabodetabek. "Yang bisa melatih untuk tahap lanjutan banyak, tapi dasarnya saya yang pegang," kata dia.

Kasie Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, Sabdo Kurnianto, mengatakan razia akan terus dilakukan, sesuai instruksi Gubernur DKI karena ditargetkan pada tahun 2014 Jakarta sudah terbebas dari topeng monyet.

"Monyet yang ditangkap akan dimasukkan ke BKHI. Sedangkan orangnya dilakukan pembinaan di Panti Sosial Cipayung," ujar Sabdo. (kd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer