VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
bertekad memberantas topeng monyet di Jakarta mulai 2014. Monyet-monyet
itu rencananya akan dibeli dan dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan,
Jakarta Selatan.
Penertiban sudah mulai dilaksanakan di sejumlah wilayah Ibukota. Di
Jakarta Utara, petugas menyita empat ekor monyet. Di Jakarta Timur,
petugas mengamankan tiga ekor monyet yang biasa digunakan mengamen
keliling kampung, untuk selanjutnya diserahkan ke Balai Kesehatan Hewan
dan Ikan (BKHI) Ragunan, Jakarta Selatan.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Suku Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, Muhammad Mikron,
mengatakan selama dua hari ini pihaknya telah mengamankan empat ekor
monyet dan langsung dibawa ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI)
Ragunan, Jakarta Selatan.
"Tadi kami mengamankan empat ekor monyet dan peralatan topeng monyet di Rawabadak Selatan," ujarnya.
"Hari ini kami ambil hewannya dan rencananya besok para pemilik
akan ditemui oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di Balaikota. Nanti
di sana baru diberikan uangnya," kata dia.
Heri (30) pawang topeng monyet warga RT 06/09, Kelurahan Rawabadak
Selatan, Kecamatan Koja, mengeluhkan besaran uang ganti rugi yang akan
diberikan. Pasalnya, menurut dia, sebagai modal awal untuk membeli
monyet dan peralatannya ia harus merogoh kocek sebesar Rp2,5 juta.
"Saya capek-capek ngumpulin duit untuk membeli monyet, masa cuma diganti Rp1 juta. Kalau sampai monyet saya diganti segitu, ya rugi lah," katanya.
Pria yang membeli monyet sejak tiga bulan itu, setiap hari mengamen
topeng monyet bersama dua rekannya. Mereka biasa beroperasi di daerah
Semper dan sekitarnya. Setiap beroperasi, mereka rata-rata bisa membawa
pulang uang Rp70 ribu sehari.
Dede Taryono (28), warga RT 09/01, Kelurahan Rawabadak Selatan,
mengaku pasrah monyetnya disita petugas. Namun, ia bingung harus mencari
pekerjaan lain di Ibukota. Pria yang tak lulus SD ini mengakui bahwa
keempat monyet yang ada di rumahnya itu merupakan titipan orang. Mereka
sedang dalam proses pelatihan sebelum dikembalikan pada pemiliknya.
"Makanya saya juga bingung bilang sama yang punya kalau memang mau
dikasih cuma Rp1 juta. Soalnya, harga pasaran monyet yang sudah mulai
terlatih tapi belum pentas itu di kisaran Rp1,5 juta," ujarnya.
Selama ini Dede biasa menerima order melatih monyet. Setiap
pelatihan berjalan selama delapan bulan, dan Dede biasa menerima honor
Rp700 ribu. "Kalau mau cepat bisa lima bulan. Biayanya Rp1 juta untuk
paket kilat," jelasnya.
Menurut Dede, di seputar Janykarta Utara masih ada sekitar 10
monyet yang aktif dioperasikan sebagai topeng monyet. Ia mengetahuinya
karena dialah satu-satunya pelatih topeng monyet di Jabodetabek. "Yang
bisa melatih untuk tahap lanjutan banyak, tapi dasarnya saya yang
pegang," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar